Sunday, July 15, 2018

Produksi Minyak Atsiri

Foto by Sigit
Foto by SigitFoto by Sigit


Foto by Sigit

Pemberdayaan Pemulung

Berbagai teori pemberdayaan sudah dikupas oleh banyak ilmuwan dan juga para praktisi yang langsung turun ke lapangan untuk ikut bersama membuka peluang untuk memberdayakan “saudara saudara kita” yang belum mempunyai momentum yang tepat.

Just do it, jangan kebanyakan mikir untuk sesuatu yang positif, hanya niatkan karena Allah itu lebih baik, karena tidak ada yang dapat menjamin keberhasilan suatu upaya. Lihat sekitar kita, dengarkan, dan rasakan apa yang dirasa penting dan perlu untuk mereka sedikit apapun yang kita upayakan in sya Allah akan memberikan kontribusi untuk memberdayakan “mereka”.

Makna pemberdayaan juga berkaitan dengan pemberdayaan pelaku dan penggagas sendiri, pada hakekatnya Kegiatan Pemberdayaan dalam pola 7G in sya Allah  menjadi saluran pahala yang tidak terputus berupa ilmu yang diamalkan serta jariah berupa harta.

Sedikit pembuka untuk pemberdayaan yang lebih terarah, 7G telah berkejasama dengan Yayasan Media Amal Islamiah (MAI) dalam program pemberdayaan masyarakat sejak tahun 2012 , Kegiatan dititikberatkan dalam entitas pemulung. Ada banyak target yang akan diraih, tidak cukup sumber daya yang kita miliki, tetapi kami tetap konsisten untuk mengusahakan dan mengamalkan ilmu dan dan daya yang dapat kita satukan.

Kegiatan awal adalah mengumpulkan plastik berbasis HDPE, LDPE atau PET. Untuk selanjutnya limbah plastik yang terkumpul setelah dilakukan pemilihan, kemudian dicuci dan dalam target pertama dipotong potong menjadi chips kecil untuk dijual sebagai bahan baku untuk pabrik Nylon. Dalam fasa ini akan diperoleh beberapa parameter dan metode untuk collecting limbah plastik terpilih, serta dapat terukur beberapa variable lain baik untuk peningkatan produksi maupun mencari room efisiensi apabaila limbah plastik akan di konversi menjadi produk lain.

Ke depan ditargetkan melalui reaksi pirolisis kita akan mengubah limbah plastik berbasis PET menjadi BBM terutama solar. Kelebihan PET sebagai bahan baku BBM adalah bebas dari molelukul oksigen.




Program Collecting Limbah Plastik

Program collecting limbah plastik sudah dimulai semenjak tahun 2012, target awal adalah terkumpul 1 ton per hari chips plastic .

Lebih lanjut : Bisnis Plan Limbah Plastik






Program pemberdayaan lain setelah limbah plastik adalah Produksi minyak atsiri dengan metode distilasi kering yang saat ini peralatan distilasi sudah dalam tahap commissioning di salah satu cabang Lokasi Yayasan MAI Cianjur, selanjutnya dengan kapasitas peralatan 1 ton produk per hari dapat juga memberikan kontribusi buat pengembangan Yayasan MAI beserta anak didiknya


Thursday, July 12, 2018

Olahraga

Mens sana in corpore sano. ..

Olahraga bagi kami, punya makna lebih dalam dari pada hanya sekedar ungkapan "Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat." ... olahraga juga sebagai perekat persahabatan.


Kami menyukai olahraga dari mulai sepakbola, sepeda, tinju, Moto GP, basket, tenis, badminton, bela diri, bahkan balet (khusus Dicky, hehehe). Walaupun sebagian besar hanya pasif sebagai penonton & pengamat...





Dari semua jenis olahraga yang menjadi favorite bahkan olahraga wajib  kami, adalah 259, truf, dan sesekali  bridge. Olahraga jenis ini punya beberapa keistimewaan dibanding olahraga lain:
  1.  Kalau cuaca sedang hujan, ngga akan kepanasan; demikian pula kalau cuaca panas ngga akan kehujanan.
  2.  Bisa dilaksanakan kapan saja, di mana saja... seperti slogannya minuman bersoda
  3.  Tidak memerlukan lahan yang luas
  4.  Alat olahraga cukup simpel (konsumsinya yang banyak...)
  5.  Mudah dipelajari
  6.  Menyenangkan (fun)
  7. Menjunjung sportivitas



259
Swimming

Truf 




Umroh & Turki

Alhamdulillah, kami diberi kesempatan memenuhi Undangan Allah untuk beribadah Umroh dilanjutkan perjalanan ke Turki.






Umroh (Selengkapnya) ➠➠➠➤



Perjalanan Turki (Selengkapnya) ➠➠➠➤




Monday, July 9, 2018

Perlahan Menyerupai Sifat Sahabatnya

Pepatah Arab berbunyi,
.
ﺍﻟﺼَّﺎﺣِﺐُ ﺳَﺎﺣِﺐٌ
.
“Sahabat (Lingkungan pergaulan) itu bisa menarik (mempengaruhi)”
.
Memilih sahabat sangat penting
Sepenting memilih masa depan
Sangat berpengaruh perlahan-lahan
Engkau akan menyerupai sifat mereka
Disadari atau tanpa disadari
Jika sahabat buruk, engkaupun menjadi buruk
Cepat atau lambat
.
Agama dan sifat seseorang
Bergantung dengan sahabatnya

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﻋَﻠَﻰ ﺩِﻳﻦِ ﺧَﻠِﻴﻠِﻪِ ﻓَﻠْﻴَﻨْﻈُﺮْ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺨَﺎﻟِﻞُ
.
“ Seseorang akan sesuai dengan kebiasaan/sifat sahabatnya. Oleh karena itu, perhatikanlah siapa
yang akan menjadi sahabat kalian ”. [1]
.
Tidak cukup sampai di sini
Sahabat tentulah orang tercinta
Engkau akan dikumpulkan
Bersama dengan yang kau cinta
Jika baik, surgalah sebaik-baik tempat reuni
Jika buruk, di sanalah disiksa bersama
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
“Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai .”[2]
.
Segera hijrah
Mencari sahabat yang baik
Tinggalkan lingkungan yang buruk
Jangan khawatir kehilangan
Jika ada pengganti yang baik
.
Kaidah psikologis mengatakan,
.
النفس لا تترك شيئا إلا بشيء
.
"Jiwa itu tidak akan bisa meninggalkan sesuatu kecuali ada penggantinya"
.
Jangan heran pula jika ada
Sahabat karib lagi dekat di dunia
Di akhirat malah bermusuhan
Saling menyalahkan
Karena persahabatan tidak berpondasi takwa
.
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az Zukhruf: 67)

Baca Selengkapnya ا:

https://muslimafiyah.com/perlahan-menyerupai-sifat-sahabatnya.html

Penyusun: Raehanul Bahraen

Sunday, July 8, 2018

Josua Decardo Siregar




Batak tulen bermarga Siregar lahir dan besar di kota Bandung. Yaaa...walaupun tersublimasi sebagai Batak Sunda..sebagai upaya perbaikan generasi.

Ada dua Batak di 7G ini dia salah satunya..yang membuktikan 7G dari awal sudah kental dengan kebhinekaan...
Satu bermarga Siregar, satunya lagi bermarga Manurung

Ayahnya TM Siregar berasal dari daerah Muara dekat Silangit, Danau Toba, sedangkan Ibunya  Nurmianna Siagian dari daerah Banualuhu, Porsea.


Dari pernikahannya dengan dr Mei Ria Sitindaon,SpKK (temannya Rizka/istrinya Dicky Ahmad Gustyana) telah dikaruniai 3 orang anak: Jovita Siregar, Jovandra Siregar, Jose Siregar.
Keluarganya tinggal di Cipta Graha B/4 Bandung.


Pendidikan lewat jalur mulus bebas hambatan sekolah-sekolah unggulan, mulai masuk SD Santo Yusup Cikutra Bandung, kemudian  SMPN 5 Bandung, lanjut SMAN 5 Bandung. Sampai akhirnya kuliah di Jurusan Teknik Kimia ITB.

Jos, pribadi cool... diam-diam menghanyutkan, semua terkalkulasi dan terencana dengan matang.

Punya hobby nonton film dan ber internet ria ini, serta piawai juga memetik gitar. Saat ini penggiat gym..., mungkin berharap seperti rambo.
Hahahaha .....

Dari semenjak lulus kuliah sampai sekarang tetap konsisten bergelut untuk kemajuan industri Pupuk di Indonesia. Mulai masuk bekerja sebagai karyawan PT Pupuk Kaltim.  Sekarang  mendedikasikan pengabdiannya di  PT Pupuk Indonesia (Persero), di Jakarta.

Wednesday, July 4, 2018

Wildan Widarman




Wildan Widarman.... Kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat.
Anak dari pasangan Bapak Tjutju Sjamsudin dan Ibu Rachmah Amatullah.
Beristrikan  Besty Yulia Puspasari, sudah dikaruniai sepasang buah hati,  Raisa Almira &  Reza Priya Devara. Sekarang tinggal di Jl. Mayor Elang Subandar , Tasikmalaya.

Karena tugas Ayahnya yang selalu berpindah-pindah, maka Wildan saat bersekolah banyak "berkeliling kota Jawa Barat" :
SD :Tasikmalaya - Sumedang
SMP : Sumedang - Labuan Pandeglang Banten.
SMA : Bandung.

Karier pekerjaan, sejak lulus dari Teknik Kimia ITB tetap memegang loyalitas sebagai pegawai BUMN di PT DAHANA, sekarang mengemban amanah sebagai Direktur Utama  PT DAHANA ( Persero ).

Sewaktu kuliah, rumah tinggalnya yang di Jl Teuku Umar 10 Bandung sangat strategis hanya berjarak ratusan meter dari kampus Ganesha, sering dijadikan "rumah singgah" kami, 7G, terutama menjelang makan siang & makan malam dengan menu empat sehat lima sempurna (lengkap dengan susu)... hehehe. Bahkan tidak jarang kami kemalaman, sehingga memaksakan Wildan untuk menerima genk 7G untuk "bermalam" di rumahnya... (Wildan ngungsi ke sofa). Hahaha... 
(Insya Allah akan dicatat oleh malaikat sebagai amal baik...).

Salah satu kebersamaan kami yang tidak terlupakan adalah liburan ke Kampung Naga di Jl poros Garut-Tasikmalaya, selain tentunya saat jalan2 ke sekitar RS Hasan Sadikin untuk sekedar melepas penat kuliah.




Wito Sugiono



Walaupun kelahiran Padalarang, tapi namanya merefleksikan Wong Wetan, itu tidak lain karena masih mengalir darah Yogyakarta dari Ayahnya, sedangkan Ibunya sejak dari kecil sampai wafatnya di kota Padalarang. 

Pembawaannya kalem, menyejukkan.... Mungkin hal itu salah satu yang membuat Pegie melabuhkan cintanya. Alhamdulillah pernikahannya telah dikaruniai dua anak: Alchemie & Alethea. Sekarang keluarganya tinggal di kawasan Bukit Ligar, Bandung.

Masa kecilnya dilewatkan di Padalarang, sekolah SD nya juga masih di Padalarang, menapaki jenjang SMP bersekolah di Cimahi, melanjutkan SMAnya di SMAN 4 Kodya Bandung (sealmamater dengan Wandy & Dida). Setelah kuliah di Teknik Kimia ITB pun, Wito tetap tinggal di Padalarang... Padahal jarak Padalarang ke kampus Ganesha relatif cukup jauh. 

Dalam menekuni pekerjaan, Wito selalu istiqomah bekerja di dunia industri. Sekarang bekerja sebagai karyawan di PT BP Tangguh.

Kehadirannya di tengah-tengah kami semasa kuliah, selain sebagai donatur bensin, dan juga meminjamkan kendaraan pick up Daihatsu Zebra nya untuk keperluan touring ke luar kota, namun (seringnya) dalam kota juga sih...



Evi Afiatin


Evi..., biasa kami memanggil wanita cantik kebanggaan 7G ini.

Ia hadir di tengah pergaulan kami para lelaki 7G, bagai kembang di tengah kerumunan kumbang.

Lahir di Kuningan, sebuah kota kecil yang asri di kaki gunung Ciremai, ujung Timur Laut wilayah Jawa Barat. Blasteran dari Ayah  Kuningan dan Ibu dari Tasikmalaya. 
Melewatkan masa kecil, sekolah  SD sampai SMA di Kuningan. 
Setelah menyelesaikan S1 di jurusan Teknik Kimia ITB.... Evi meninggalkan kami-kami, G7,  di Indonesia untuk melanjutkan kuliah MSc. in Chemical Engineering - University of Wales. Dibimbing langsung oleh Prof. JF. Richardson pengarang buku referensi Chemical Engineering vol 1 - 6; dengan beasiswa dari British Chevening....
Konon, Evi berkolaborasi dengan Profesornya berhasil menyusun persamaan matematika:.Velocity of Fluidised bed of two different size and two different density particles di published di Chemical Engineering Science Journal
Wow... we proud of you, Evi!!!

Tidak berhenti menuntut ilmu sampai di Inggris, kemudian dengan beasiswa dari University of Melbourne, melanjutkan lagi kuliah Master Applied Finance - University of Melbourne. 
Kota Melbourne pulalah yang mempertemukan Evi dengan Kang Ando (Ronaldo Pasaribu). Alhamdulillah telah melahirkan Raya (laki-laki) & Herang (perempuan). 

Secara chemistry, kami G7 dengan Evi, punya hobby sama Nonton Film, Traveling, Masak.
Khusus untuk hobby nonton film, jejak digitalnya adalah menggemari seribu untuk nonton 3 film jaman misbar di Cicadas, yang selalu memutar film India, jadi jangan heran Neng Evi saat ini piawai dalam menari yang beberapa kali memerankan pemeran utama dalam pagelaran tari dengan rekan financial clubnya.



Sesuai dengan bidang kajian kuliah terakhirnya, Evi terjun berkarir di dunia Lembaga Keuangan. Pernah diamanahkan sebagai Direktur Keuangan - BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan jabatan terakhir sekarang adalah Direktur Keuangan  dan Manajemen Risiko PT Sucofindo
Semoga ke depannya tambah sukses selalu dan tetap sebagaimana Evi yang kami kenal selama ini...

Aamiin yaa Robbal alamin.



Doedoeng Zenal Arifin





Doedoeng, nama yang sarat makna. Ibunya pernah menjelaskan latar belakang pemberian namanya…
Kamu dinamai Dudung karena pada saat Mamah mengandung kamu ada Ajengan yang terkenal saat itu yang bernama Ajengan Dudung,” kata Ibunya lugas, “nama itu adalah sebuah harapan dan doa agar kamu setelah dewasa kelak menjadi Ajengan.” 
Dalam khazanah masyarakat Priyangan dan Sunda pada umumnya, nama Ajengan diberikan untuk figur ulama yang memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan Kiai.

Doedoeng lahir di sebuah kota kecil, kecamatan Panumbangan yang masih dalam wilayah kewedanaan Panjalu Kabupaten Ciamis. Ayahnya seorang pegawai Perum Perhutani, namanya Amat Nakmat. Tidak ada yang special dari Ayahnya ini. Hanya…. belakangan, 26 tahun kemudian saat akan menjadi pegawai di Behaestex, Doedoeng baru tahu bahwa Ayahnya ini ternyata seorang keturunan bangsawan Panjalu dari trah Candrawijaya. Tapi beliau tidak pernah mempersoalkan hal tersebut, karena semua manusia sama di hadapan Allah swt, kecuali ketaqwaannya.

Ibunya bernama Laeli Kamaliah, nama yang indah, artinya malam kemuliaan. Ibunya dilahirkan pada tanggal 17 Ramadhan yang dipercaya sebagai tanggal turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Ibunya memang berasal dari keluarga ulama. Ayah dan kakek dari Ibunya adalah seorang ulama yang cukup terkenal di Kecamatan Panumbangan, bahkan menjadi  ulama yang sering diundang dalam pertemuan para ulama di Kabupaten Ciamis.

Masa kecilnya dihabiskan di tanah kelahiran Panumbangan. Bersekolah cukup lengkap, mulai dari TK, MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang setingkat dengan SD, sampai SMP semuanya di Panumbangan. Masuk SMA, hijrah ke Kota Tasikmalaya, karena saat itu di Kecamatan Panumbangan dan sekitarnya belum ada SMA. Walaupun termasuk wilayah kabupaten Ciamis, namun SMA di Ciamis lokasinya lebih jauh dari SMA 2 Tasikmalaya.
Di SMA, mengambil jurusan Fisika. Sejak MI, SMP, sampai SMA, nilai raport selalu baik, bahkan hampir selalu juara kelas. Prestasi inilah yang membuatnya mendapatkan kesempatan untuk lulus ITB pada tahun 1987 tanpa ujian, yang saat itu dikenal dengan istilah PMDK (Penelusuran Minat, dan Kemampuan). 

Pada masa kuliah, Doedoeng berkenalan dengan seluruh personil 7G. Persahabatan yang sangat erat dari semua personil 7G adalah dengan Kang Handian. Bukan berarti dengan 6 anggota lainnya tidak akrab, semua sangat akrab terlebih dengan kang Yudi yang kebetulan berasal dari Tasikmalaya. Ada hal yang menarik dengan kang Yudi ini. Kakaknya Kang Yudi adalah seniornya di PII (Pelajar Islam Indonesia). Uniknya lagi, istri kang Yudi adalah teman sebangku istrinya saat SMA. Kebetulan keduanya bersekolah di SMA 1 Tasikmalaya.

Sedangkan kang Dicky sering menjadi referensi untuk pelajaran dan latihan-latihan soal-soal saat perkuliahan. Adapun kang Dida, kang Wandi, kang Bahru, dan Kang Ozi (Fauzi), termasuk kang Aris adalah teman belajar yang uniknya seringkali belajar pada mata kuliah yang satu tingkat di bawah angkatan resmi Beliau sendiri….. bahkan dua tingkat di bawah…..hehehe

Kembali pada kang Handian, beliau menjadi sangat akrab karena dari seluruh anggota 7G yang aktif dalam pengajian adalah kang Handian ini. Beliau seringkali mengaji bersama baik di Masjid Salman ITB maupun di rumah kontrakan Jl Bagusrangin.

Alhamdulillah setelah puluhan tahun berinteraksi, ternyata seluruh anggota 7G menjadi sangat relijius, bahkan beberapa di antaranya seperti kang Dicky dan kang Aris mendalami ilmu agama secara serius. Sebuah anugerah yang luar biasa dalam persahabatan Beliau, mengingat fenomena seperti ini jarang ditemui dalam dunia yang kental dengan hedonism dan pemujaan terhadap material.

Sejak SMA, aktif dalam organisasi PII. Di PII inilah Doedoeng berkenalan dengan aktivis
putri Lia Sari Mulyati, yang kelak menjadi ibu dari lima anak-anaknya. Pada tahun  1992 lahir anak pertama, Irfan. Berturut-turut anak-anak yang kedua sampai kelima adalah Jihan, Faza, Farhan, dan yang paling kecil Nadine. Saat wisuda  Doedoeng adalah satu-satunya yang membawa anak saat wisuda.

Saat sudah bekerja, di PT. Behaestex Gresik. Dari perkenalan dengan senior alumni ITB di Jawa Timur tersebut, pada tahun 1997 Doedoeng mendapatkan kesempatan untuk ikut S2 di Studi Pembangunan ITB kelas Jakarta. Doedoeng mendapat beasiswa dari PT. Petrokimia Gresik yang saat itu Direktur Utamanya adalah Pak Rauf Purnama (alumnus Teknik Kimia ITB, asli Garut).

Ada kisah unik saat mengikuti S2 ini, yaitu ketika, tanpa terduga, Doedoeng sempat gemetar berhubungan kembali dengan dosen “killer”waktu S1 yaitu Prof. Saswinadi Sasmojo. Bagaimana tidak gentar, ia mengulang mata kuliah beliau yaitu Pengantar Analisis Sistem Teknik Kimia sampai tiga kali…!!!

Selama kuliah S2, dia juga bekerja sebagai asisten manajer Program S2 Studi Pembangunan
  ITB di Jakarta. Lulus dari S2 Studi Pembangunan ITB dengan predikat cum laude, Doedoeng mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes CPNS di Kementerian PU. Alhamdulillah lulus, dan pada tahun 2001 menjadi PNS. Sebuah profesi yang awalnya dibencinya, karena dalam benaknya ketika menjadi aktivis, PNS itu malas, korup, dan suka mempersulit keadaan.

Berkarir sebagai PNS dari bawah tidak membuat idealismenya luntur. Semangat belajar juga tetap membara. Pada tahun 2007 mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program S3 di Universitas Negeri Jakarta. Tiga tahun berikutnya, alhamdulillah berhasil menyelesaikan program S3 dengan predikat summa cum laude.

Sekarang mengemban amanah sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah -  Kementerian PUPR. Berkantor di Jl. Abdul Hamid, Cicaheum, Kec. Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat 40195.



Saat kuliah S1, aktif di Menwa. Dunia militer memang salah satu hobi yang senang bertualang di alam bebas. Hobi yang juga mengantarkannya menjadi aktivis di pramuka. Di Menwa inilah banyak belajar senjata api. Sejak itu ia juga menekuni hobi mengkoleksi dan berlatih senjata, mulai dari senapan angin sampai senapan api.

Setelah lebih dari 20 tahun hidup terpisah dengan keluarga. Sejak resepsi pernikahan tahun 1991, Beliau tinggal di kota yang berbeda. Pada tahun 2013 akhirnya Beliau punya rumah dan tinggal bersama di Jalan Peninggaran Barat, kawasan Tanah Kusir,  Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Tuesday, July 3, 2018

Mohammad Fauzi



Lahir di Pekanbaru... Melewatkan masa kecil dengan bahagia, menamatkan SD sampai SMA di Pekanbaru... Berdarah blasteran, Ayahnya dari Lhokseumawe Aceh..Ibu dari negeri  Minangkabau.

Dari kecil hobby banget sepakbola... Namun semenjak diterima jadi mahasiswa Teknik Kimia ITB, hobby tersebut terpaksa tidak digeluti. Konon karena posturnya jadi kurang mendukung, 
"Awak urang begang... sieun ditajong ku batur mun maen soccer"... begitu konon alasannya... 
Hanya hobby baca komik yang masih diteruskan sampai sekarang...

Kedekatan pergaulan dengan 7G sudah sejak awal masuk kuliah (Tahap Pertama Bersama), terlebih ketika berpartner tugas kuliah Penelitian dengan Bahrudin. Kamar kosnya sering kali diserbu oleh member 7G terlebih ada daya tarik perangkat komputer (PC) yang pada masa itu masih menjadi barang lux... Hanya mahasiswa yang "beruntung" yang memilikinya.

Berjodoh dengan Retno Miyosi ketika masih bekerja di Mitsubishi Chemical. Ind, kota Cilegon. Alhamdulillah sekarang telah dikaruniai dua anak gadis yang cantik-cantik  (insya Allah Shalehah) .

Darah perantau membawanya melanglang buana ke negeri Ruwais, Abu Dhabi..negara UAE...Sekarang bekerja di Borouge, bagian dari group Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC)..PERTAMINA-nya negeri UAE...



Insya Allah ... suatu saat, 7G dapat menyelenggarakan pengajian bareng (setelah itu... olahraga truf) di rumahnya Fauzi di Abu Dhabi.
Aamiin... Aamiin yaa Robbal alamin....!!!

Dicky Ahmad Gustyana


Sejak dari masa kuliah, kami prediksikan dia akan menjadi orang besar, terbukti sekarang pun ia menjadi orang besar. Tapi beruntung dia masih rajin olahraga sehingga walaupun menjadi orang besar, kesehatannya tetap terjaga dan cukup prima. Kalau merujuk  BM Index pasti error dan perlu kalibrasi, walaupun sekarang berat badannya cukup ideal, hanya sedikit kurang tinggi badannya saja... (mungkin hanya kurang 3~4 dm). 

Orang besar ini lahir dan tumbuh di tengah keluarga besar, anak ke-2 dari 8 bersaudara. Putera dari Bapak Tubagus Setiasena dan Ibu Djuhro Fatimah, membawa trah Sumedang, Bandung, dan Banten. Dari kecil bernomaden ria karena ikut tugas ayahnya sebagai pegawai negeri sipil. SD sampai dengan SMAN 68 kelas 1 diselesaikan di Jakarta Pusat, selanjutnya menamatkan SMA di Yogyakarta, tepatnya di SMA Negeri Tirtonirmolo, sedangkan S1nya di Jurusan Teknik Kimia ITB.


Hobbynya membaca, penggemar makan enak,  memasak makanan enak, sedikit Olah raga Tenis lapangan, Golf dan menembak ini, Alhamdulillah telah memiliki 2 putra dan 1 Putri dari pernikahan dengan dr. Rizka Yurianda SpOG KFER (keponakan Bahrudin Manurung) . Putra pertama Tubagus Rizaldy Satya Arrasyid telah menamatkan jenjang S1 di Teknik Kimia UI, anak kedua Tubagus Muhammad Rizki Arrasyid dan terkecil Salsabila Saafia keduanya masih duduk di bangku SD. Bersama keluarga tinggal di bilangan  Petojo Sabangan, Petojo Selatan Gambir.




Saat ini berkiprah di PT. Titis Sampurna sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan Bisnis dan anggota Working Group Energi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) dan juga aktif  dalam Community Development melalui Yayasan Media Amal Islamiyah, Pengembangan Usaha di Pesantren Sidogiri Pasuruan.